Bounce rate (BR) merupakan persentase dari jumlah pengunjung yang melihat situs Anda dimana mereka memutuskan untuk pergi dan tidak membuka halaman selanjutnya. Dengan rating BR yang tinggi, hal tersebut mengindikasikan bila Anda tidak dapat meyakinkan pengguna untuk tetap tinggal di website dan untuk melakukan Call to Action, misalnya sign up.
Ada begitu banyak hal yang bisa menyebabkan bounceback, yaitu mulai dari audiens yang mengcopy link, mengklik link website, mengetik alamat URL dan lain sebagainya. Meski berkesan tidak baik, tetapi bounce rate merupakan hal wajar dengan catatan tidak lebih dari 70%.
Namun, bila website Anda memiliki tingkat bounce rate antara 30% hingga 50% dapat dikatakan jika situs yang Anda kelola termasuk excellent, tetapi rate tersebut tidak boleh kurang dari 20%. Karena bisa menyebabkan website menjadi error. Berikut dibawah ini adalah cara untuk meminimalisir hal tersebut dan membuat persentase dari bounce rate sesuai dengan keinginan.
Optimalkan Penempatan Call To Action
Mayoritas para pengguna akan memutuskan menyukai atau tidak pada sebuah website hanya dalam hitungan detik pertama dari kunjungannya. Bahkan ada juga yang membuat penilaian dengan melihat sekilas tanpa perlu menscroll dan hanya mencari poin pentingnya saja, begitu selesai mereka akan langsung menutup laman tersebut.
Anda dapat menggunakan fitur analisis heatmap guna menentukan bagian mana saja yang banyak diperhatikan oleh pengunjung. Dengan begitu Anda bisa lebih optimal dalam menempatkan button Call to Action (CTA).
Buatlah secara jujur dan jelas supaya tidak muncul misleading serta mengakibatkan pengalaman yang tidak enak bagi pengunjung website Anda. Karena ketika audiens merasa tidak puas, jangankan berkunjung kembali, mereka bisa saja memberikan rating yang buruk untuk situs yang Anda kelola.
Tingkatkan Pagespeed Website
Pagespeed merupakan waktu yang diperlukan oleh halaman situs yang Anda miliki ketika membuka konten. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Bahwa pengguna memberikan penilaian pada website atau blog hanya dalam hitungan detik saja.
Jadi, mereka akan segera meninggalkan situs Anda secara langsung apabila jarak waktu antara mengklik link dan terbukanya halaman membutuhkan waktu yang lama. Karena itu jangan sampai Anda membuang-buang waktu para pengunjung bila tidak ingin kehilangan audiens.
Karena sebuah survei telah membuktikan, bila delay satu detik yang terjadi pada sebuah website ketika membuka halaman, bisa menjadi penyebab menurunnya penjualan sampai dengan 7% hingga 11% serta membuat pengunjung menjadi kecewa. Jadi, tingkatkan page speed website Anda menggunakan perangkat seperti Pingdom atau Google Page Speed.
Pasang Foto Berkualitas Tinggi
Gambar atau foto merupakan perangkat yang efektif dan dapat digunakan untuk membuat bounce rate menurun. Karena hal inilah mengapa banyak website yang memilih foto dengan kualitas tinggi yang nantinya akan dipakai untuk latar belakang.
Perusahaan sebesar google pun dulunya dikenal dengan background beragam, mulai dari yang polos sampai dengan layout minimalis kini menggunakan gambar berkualitas tinggi pada page landing yang mereka gunakan.
Bila Anda tidak memiliki gambar dengan kualitas tinggi, maka bisa menggunakan jasa dari penyedia foto misalnya seperti Unsplash, StockSnap, hingga Shutterstock. Tentunya website-website itu menyediakan berbagai jenis gambar secara gratis.
Lakukan A/B Testing
Sudah menggunakan CTA dan juga headline di sebuah website, namun persentase dari bounce rate tetap tinggi? Kemungkinan terbesar salah satunya atau keduanya memiliki kinerja yang buruk dan tidak sesuai dengan keinginan, karena itu tidak ada salahnya melakukan A/B testing.
Anda bisa menggunakan strategi atau cara berbeda di dua page website yang sama. Kemudian terapkan A/B testing guna mengetahui mana yang lebih efektif dan memiliki kinerja lebih baik. Buatlah page landing yang berbeda untuk berbagai kategori dari audiens.
Misalnya kata kunci, lokasi dan lainnya. Hal tersebut akan memberikan dampak secara personal dan menjadikan para pengunjung menjadi merasa dihargai dan tidak membuang waktu mereka.
Buat Konten yang Mudah Dibaca
Sama pada semua konten yang terdapat pada kebanyakan situs, pasti akan hadir dengan bentuk teks. Dapat Anda bayangkan seberapa penting hal itu untuk pengalaman dari pengunjung website dan nyatanya banyak sekali yang mengabaikannya.
Padahal pemberian teks pada sebuah konten merupakan elemen yang krusial, karena mampu membuat ketertarikan secara visual. Anda harus bisa memastikan bila teks pada sebuah website akan mudah untuk dibaca dari semua perangkat.
Perhatikan juga besar kecilnya huruf yang digunakan, jangan terlalu kecil dan membuat pengunjung sampai harus memperbesar layar atau memicingkan mata mereka. Anda juga harus memperhatikan warna, margin juga jarak spasi agar website Anda enak dibaca dan bersih dari typo atau sejenisnya.
Itulah tadi beberapa cara yang dapat digunakan dan diterapkan guna mengurangi persentase bounce rate di dalam website Anda serta wajib mementingan pengalaman dari pengguna yang menjangkau pada keseluruhan kesan ketika melakukan interaksi pada website Anda.